Friday 6 March 2015

PENANAMAN RUMPUT GAJAH ( Penisitum Purperium )

Laporan Praktikum Produksi Hijauan Pakan Ternak

PENANAMAN RUMPUT GAJAH ( Penisitum Purperium )


DI SUSUN  OLEH :
NAMA
:
SUKRIADI
NIM
:
1105104010051
JURUSAN
:
PETERNAKAN
MATA KULIAH
:
PENGOLAHAN PADANG PENGEMBALAAN



JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2012-2013





KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Alhamudulillah, segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-NYA sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum “Produksi Hijauan Pakan Ternak” dengan menanam “Rumput Gajah (Penisitum Purperium)” dengan perlakuan yang sama Di kebun peternakan unsyiah. Laporan ini ditulis berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan Penulis pada bulan maret sampai dengan mei 2014.
Dewasa ini lahan-lahan subur yang diperuntukkan sebagai lahan pertanian semakin berkurang akibat adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan industri. Hal ini tentunya akan mengakibatkan penurunan produksi di sector pertanian. Di sisi lain, dengan adanya alih fungsi lahan tersebut terjadi degradasi tanah akibat limbah industri, dan galian tambang oleh industri-industri yang mempersempit lahan–lahan pertanian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknologi yang murah dan ramah lingkungan untuk memperbaiki kondisi tanah Salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan penanaman hijauan makanan ternak serta pemberian pupuk untuk mengembalikan unsur hara tanah.
            Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan telah selesainya pelaksanaan praktikum, semoga laporan ini memberi manfaat bagi semua pihak.




Darussalam, 02 Juni 2014



                       Sukriadi

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG……………………………………….………………. 1
B.     TUJUAN……………………………………………………….….…………. 2
C.     MANFAAT……………………………………………………..……………. 2
BAB II TIINJAUAN PUSTAKA…………………………………….……………… 3
BAB III PROSEDUR KERJA
A.    TEMPAT DAN WAKTU……………………………………………………. 5
B.     ALAT DAN BAHAN………………………………………………………...5
C.     PARAMETER YANG DI AMATI …………………………………………. 5
1.      TINGGI TANAMAN …………………………………………………….5
2.      JUMLAH ANAKAN …………….……………………………………….6
3.      PRODUKSI ………………………………………………………………6
D.    LOKASI LAHAN ………………………………….…………………………7
E.     GAMBAR LAHAN ( DENAH LAHAN ) …………………………………...7
F.      TATA LAKSANA PENGELOLAAN TANAMAN …………………………8
BAB IV PEMBAHASAN
A.    RUMPUT GAJAH (Penisetum Purpureum) …….……..………………………………… 10
1.   DESKRIPSI RUMPUT GAJAH (Penisetum Purpureum) ………………10
B.     RESPON PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Penisetum Purpureum) ..11
1.      TINGGI RUMPUT……………………………………………...……….11
2.      JUMLAH ANAKAN ………………………...………………………….13
C.     PRODUKSI …………….………………..………………………………….15
D.    PEMBUATAN SILASE …………………………………………………….16
1.      DEFINISI SILASE …………………………………………………..…16
2.      ALAT DAN BAHAN …………………………………………………...17
3.      CARA MEMBUAT ……………………………………………………..17
4.      CIRI CIRI SILASE YANG BAIK ……………………………………..17
5.      TUJUAN DAN MANFAAT ……………………………………………18
6.      KARAKTERISTIK SILASE …………………………………………...18
BAB V PENUTUP
A.    KESIMPULAN………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…20

DAFTAR GAMBAR
Gambar.1.Rumput Gajah(Penisetum Purpureum) ……….………………………………………………. 10
DATARA TABEL
Tabel.1.Tinggi tanaman pada umur 4 minggu …………………………….………... 5
Tabel.2.Tinggi tanaman pada umur 8 minggu …………………………….………... 5
Tabel.3.Jumlah anakan tanaman pada umur 4 minngu ……………………..………. 6
Tabel.4.Jumlah anakan tanaman pada umur 8 minngu ……………………..………. 6
Tabel.5.Produksi tanaman …………………………………………………..…...….. 6
Tabel.6.Tinggi/panjang tanaman umur 4 minggu (cm) ……………………...…….. 11
Tabel.7.Tinggi/panjang tanaman umur 8 minggu (cm) ……………………...…….. 11
Tabel.8.Jumlah anakan tanaman pada umur 4 minngu ……………………..............13
Tabel.9.Jumlah anakan tanaman pada umur 8 minngu ……………………..............13
Tabel.10.Produksi tanaman ………………………………………………………....15


DAFTAR GRAFIK
Graik.1.tinggi tanaman umur 4 dan 8 minggu ……………………….……………...13
Grafi.2.Jumlah anakan tanaman umur 4 dan 8 minggu …………………………….15


DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran.1.Tahap persiapan ………...……………………………………………..21
Lampiran.2.Laporan kegiatan harian praktikum PHP ……………………………..21
Lampiran.3.Gambar ………………………………………………………………..22


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Hijauan pakan ternak adalah bahan pakan yang diberikan pada ternak untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ternak. Hijauan merupakan bahan makanan utama ternak ruminanasia karena berfungsi sebagai pengenyang (bulky) dan sebagai sumber karboihidrat,protein,vitamin dan mineral. Untuk memperoleh produksi hijauan tinggi, dengan kualitas, kuantitas maupun kontinuitas  terjamin perlu dibuat kondisi lingkungan optimal tersebut akan dicapai apabila diikuti dengan perencanaan yang matang dan tekhnik budidaya yang sesuai dengan keadaan setempat.
Rumput memiliki peranan penting dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak ruminansia di Indonesia. Rumput mengandung zat-zat makanan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup ternak. Hijauan pakan terutama rumput-rumputan (graminae) telah banyak dibudidayakan, terutama rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang memiliki produksi dan kandungan nutrisi cukup tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan ternak. Rumput gajah memiliki sifat baik yaitu responsif terhadap pemupukan dan mampu tumbuh pada kondisi tanah yang kurang baik. Hijauan pakan khususnya rumput dapat dikembangbiakkan menggunakan biji (generatif), atau menggunakan stek (vegetatif).
Seiring perkembangan peternakan di Indonesia maka kita diusahakan membudidayakan pakan ternak terutama bangsa rumput karena bahan pokok dari makanan ternak. Penanaman ini harus dikelola dengan baik dan teratur sehingga kebutuhan akan pakan tenak tercapai. Pengembangan pakan ternak ini juga akan menambah jumlah hewan tenak sehingga kebutuhan daging dalam negeri akan bisa terpenuhi. Jenis rumput yang dikembangkan merupakan rumput yang cocok bagi hewan ternak.
Produktifitas ternak ruminansia seperti sapi (potong dan perah), kerbau, kambing dan domba, salah satunya ditentukan oleh faktor pakan (ransum)-nya. Pakan utama ternak ruminansia pada dasarnya adalah hijauan. Agar ternak ruminansia dapat menghasilkan produksi yang tinggi diperlukan pakan hijauan yang cukup baik kuantitas maupun kualitasnya. Dan untuk menyediakan hijauan pakan ternak diperlukan pengetahuan tentang jenis–jenis tanaman makanan ternak serta cara – cara pengelolaannya.
B.     Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam praktikum produksi hijauan pakan ini adalah mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran komposisi botani dari suatu areal, pengukuran kapasitas tampung  suatu lahan terhadap satuan ternak,  mengukur kemampuan klas pastural serta mengetahui pola intergrasi ternak terhadap hijauan makanan ternak kedalam pola pertanian dan perkebunan.
C.   Manfaat Praktikum
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan praktiukum ini yakni mahasiswa dibekali ilmu pegetahuan yang praktis dan Aplikatif serta tepat guna sehingga mahasiswa mebdaptkan pengalaman yang cukup berarti sehingga pada nantinya dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebanyakan makanan ternak dapat di kelompokkan menjadi dua jenis secara garis besar, yaitu hijauan dan konsentrat. Hijauan ditandai dengan jumlah serat kasar yang relatif banyakpada bahan keringnya. Hijauaan dapat dibagi lagi menjadi hijauan kering dan hijauan segar, dimana hijauan segar mengandung banyak air. Sumber terbanyak dari hijauan adalah rumput-rumputan. (Williamson, 1993)
Secara teknis diketahui bahwa ruminant mempunyai potensi biologis untuk dapat menggunakan hijauan dengan baik sebagai bahan makanan utamanya. Hijauan terutama rumput relative lebih mudah ditanam atau dipelihara ssehingga harga sumber energi lebih murah dibandingkan dengan tanaman sumber karbohidrat lainnya. Akan tetapi di lain pihak, hewan dapat mengadaptasi diri terhadap berbagai keadaan lingkungan termasuk pemeliharaan  intensif, apalagi dibantu dengan proses seleksi.(Parrakkasi, 1999)
Bahan makanan menyediakan zat-zat makanan yang dapat digunakan untuk membangun dan menggantikan bagian-bagian tubuh dan menciptakan hasil-hasi produksinya seperti susu, telur, dan wol. Bahan makanan harus pula memberikan energi untuk keperluan proses-proses tersebut. Setelah disapih sebagian besar dari ternak memperoleh makanan dari tumbuh-tumbuhan. (Anggorodi, 1979)
Rumput gajah merupakan keluarga rumput rumputan (graminae ) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi, atau dapat juga dijadikan persediaan pakan melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase dan hay. Selain itu rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik. Di Indonesia sendiri, rumput gajah merupakan tanaman hijauan utama pakan ternak. Penanaman dan introduksi nya dianjurkan oleh banyak pihak.(anonimus, 2009)
Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing.(anonimus, 2009)
Rumput gajah ditanam pada lingkungan hawa panas yang lembab, tetapi tahan terhadap musim panas yang cukup tinggi dan dapat tumbuh dalam keadaan yang tidak seberapa dingin. Rumput ini juga dapat tumbuh dan beradaptasi pada berbagai macam tanah meskipun hasilnya akan berbeda. Akan tetapi rumput ini tidak tahan hidup di daerah hujan yang terus menerus. Secara alamiah rumput ini dapat dijumpai terutama di sepanjang pinggiran hutan (Soedomo, 1985).


BAB III
PROSEDUR KERJA
A.    Tempat Dan Waktu
Praktikum dilakukan di Kebun Percobaan jurusan peternakan Fakultas Pertanaian dari tgl 16 Maret-Mei. Tanaman yang digunakan adalah  rumput gajah
B.      Alat Dan Bahan
Alat          : Cangkul, Parang, Timbangan, Meteran, Karung, Kantong Plastik,
                    Papan nama, Spidol, Gunting, Ember
Bahan      : Pupuk NPK, Rumput Gajah

C.     Parameter Yang Diamati
1.      Tinggi tanaman
Tabel.1.Tinggi tanaman pada umur 4 minggu
TINGGI TANAMAN
JUMLAH
A (cm)
B (cm)
C (cm)
D (cm)
43
51
46
39
179
52
56
53
50
211
48
45
51
47
191
39
47
46
36
168
36
40
49
52
177
TOTAL
926
RATA-RATA
46.3

Tabel.2.Tinggi tanaman umur 8 minggu
TINGGI TANAMAN
JUMLAH
A (cm)
B (cm)
C (cm)
D (cm)
72
89
76
69
306
84
86
82
91
343
79
93
78
76
326
76
75
85
81
317
69
73
77
83
302
TOTAL
1594
RATA-RATA
79.7
2.      Jumlah anakan
Tabel.3.Jumlah anakan tanaman pada umur 4 minngu
JUMLAH ANAKAN
JUMLAH
A
B
C
D
3
2
3
4
12
2
3
5
4
14
3
3
3
3
12
4
4
4
2
14
2
3
2
3
10
TOTAL
62
RATA-RATA
3.1

            Tabel.4.Jumlah anakan tanaman pada umur 8 minggu
JUMLAH ANAKAN
JUMLAH
A
B
C
D
9
8
9
8
34
7
7
11
9
34
8
9
9
10
36
11
8
8
7
34
9
8
6
8
31
TOTAL
169
RATA-RATA
8.45

3.      Produksi tanaman
Tabel.5.Produksi tanaman
Rumpun
produksi (kg)
Rumpun I
1.8
Rumpun II
2.1
Rumpun III
2.4
Rumpun IV
1.7
Total
8
Rata-rata
2
                  



D.    Lokasi Tanam
1.      Batas lahan
Ø  Sebelah timur berbatasan dengan paret
Ø  Sebelah selatan berbatasan dengan M. Reza Pangestu
Ø  Sebelah barat berbatasan dengan Yose Rizal
Ø  Sebelah utara berbatasan dengan Ikhsandi
2.   Saksi-saksi
-    Ikhsandi
-    Sukirman Syah
-    M. Reza Pangestu
-    Yose Rizal
-    Jaunul Abdillah
E.     Gambar Lahan ( denah lahan )
Denah.1.lokasi/lahan
1
2
3
 4
5
6
 7

Keterangan :
1.      Lahan Aris Munandar
2.      Lahan Yose Rizal
3.      Lahan Jaunul Abdillah
4.      Lahan M. Reza Pangestu
5.      Lahan Sukriadi ( lahan saya)
6.      Lahan Ikhsandi
7.      Paret
                            


F.      Tata laksana pengelolaan tanaman
           Dalam melaksanakan kegiatan praktikum produksi hijauan pakan maka perlu diketahui komponen kegiatan. Komponen dari kegiatan ini adalah pengukuran lahan, pembersihan lahan dan pengolahan tanah, pemupukan, penanaman, penyiraman dan pengadaan sarana produksi. Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan padang penggembalaan adalah sebagai berikut :
1.      Pengukuran lahan
Pengukuran dilaksanakan dengan memakai alat ukur. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk mendapatkan minimal luas lokasi, keliling lokasi atau “Row meting” dan lain-lain sesuai keperluan.
2.      Pembersihan Lahan dan Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan mempersiapkan media tumbuh yang optimum bagi suatu tanaman. Tanah yang diolah secara baik menyangkut pengertian :
a.       Menciptakan keadaan tanah olah siap tanam sehingga tanaman yang dibudidayakan tumbuh dengan baik.
b.      Membersihkan tanah dari tumbuhan-tumbuhan pengganggu (weed)
c.       Menjamin perkembangan sistem perakaran
d.      Memperhatikan kelestarian kesuburan tanah dan persediaan air.
3.      Pemupukan
Pemberian pupuk kompos akan sangat bermanfaat bagi kondisi fisik tanah tersebut, karena akan memperbaiki kandang maupun struktur tanah.
4.      Penanaman
Penanaman dapat dimulai setelah jatuh hujan pertama, hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah jenis hijauan yang akan ditanam. Penanaman dapat dilakukan dengan stek ataupun sobekan rumput(pools). Keputusan menanam suatu jenis hijauan makanan ternak yang unggul, perlu pertimbangan jenis yang sesuai dengan alam setempat dan sistim penyajian yang akan dilakukan. Faktor penentu dalam usaha penggembangan hijauan makanan ternak dan faktor yang perlu diperhatikan adalah: curah hujan, jenis tanah dan ketinggian diatas permukaan laut.
5.        Penyiraman
Umumnya penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari. Selain itu, meskipun kondisi tanaman sudah sangat kering, kita tidak boleh menggenangi tanaman lebih dari 12 jam karena akan menyebabkan pembusukan akar. Penyiraman yang berlebihan juga memicu pemadatan media tanam. Akibatnya daun akan menjadi rontok.
6.       Panen
Panen pertama rumput gajah dilakukan pada umur 8 minggu pasca-tanam. Tinggi pemotongan dari permukaan tanah kira-kira 10-15 cm. pemotongan dilakukan hanya 4 rumpun yang berada di tengah lahan.
7.       Pasca panen
Penanganan setelah pemotongan rumput yang dilakukan yaitu meliputi :
Ø  Memasukkan rumput gajah yang telah dipotong ke dalam karung
Ø  Mengangkut rumput ke tempat penimbangan
Ø  Minimbang rumput
Ø  Mencatat berat rumput, dan
Ø  Di berikan pada sapi


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Rumput gajah (Penisetum Purpureum)

1.      Deskripsi Rumput gajah (Penisetum Purpureum)
Gambar.1.Rumput Gajah(Penisetum Purpureum)

Nama umum : Rumput gajah (Penisetum Purpureum)      
Daerah asal : Afrika Tropis
Fungsi tanaman
Ø  Makanan ternak
Ø  Penutup tanah,
Ø  Penahan erosi
Gambaran umum
Ø  Tumbuh tegak lurus, merumpun lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan berbunga.
Ø  Tahan terhadap cuaca panas
Persyaratan tumbuh
Ø  Tumbuh pada ketinggian 1.000-2.000 m diatas permukaan laut
Ø   Curah hujan 1.299 mm/tahun.
Ø  Tolerans terhadap kesuburan tanah yang rendah
Ø  Tahan terhadap genangan air
Ø  Tolerans terhadap panas, kekeringan dan dapat tumbuh kembali
setelah pembakaran terbakar
Ø  Responsif terhadap pemupukan N
Ø  Dapat beradaptasi pada semua jenis tanah
Ø  pH tanah rendah (asam) sampai tinggi (basa)
Perbanyakan
Ø  Berkembang dengan vegetative (stek atau sobekan)
Ø  Stek batang 2-3 ruas
Produksi
Ø  100-200 ton rumput segar per hektar per tahun.

A.    RESPON PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Penisetum Purpureum)
1.      Tinggi rumput
Tabel.6.Tinggi/panjang tanaman umur 4 minggu (cm)
TINGGI TANAMAN
JUMLAH
A (cm)
B (cm)
C (cm)
D (cm)
43
51
46
39
179
52
56
53
50
211
48
45
51
47
191
39
47
46
36
168
36
40
49
52
177
TOTAL
926
RATA-RATA
46.3

            Tabel.7.Tinggi/panjang tanaman umur 8 minggu (cm)
TINGGI TANAMAN
JUMLAH
A (cm)
B (cm)
C (cm)
D (cm)
72
89
76
69
306
84
86
82
91
343
79
93
78
76
326
76
75
85
81
317
69
73
77
83
302
TOTAL
1594
RATA-RATA
79.7

            Hasil pengamatan pada tanaman umur 4 dan 8 minggu dengan perlakuan yang sama yaitu dengan mengunakan pupuk NPK 14 gr/rumpun (280 gr/plot). Berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman (rumput gajah) minggu ke 4 dan 8 menunjukkan bahwa masih adanya ketidak seragaman atau perbedaan tinggi tanaman pada peraktikum penanaman rumput gajah tersebut.
            Hal ini diduga mungkin karena pengaruh dari factor lingkungan dan internal dari rumput itu sendiri. Semakin tingginya tanaman rumput gajah pada tiap perlakuan naungan diduga karena rumput ini mampu beradaptasi dengan lingkungan yang kurang cahaya matahari atau ternaungi, kemudian juga dengan cahaya matahari yang diperolehnya mampu untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Dengan demikian menghasilkan pertambahan tinggi tanaman, laju pertumbuhan tanaman secara linear berhubungan dengan nilai substrat hasil fotosintesis yang tersedia untuk pertumbuhan. Hal ini tergantung pada jumlah jaringan fotosintesa. Tekanan cahaya bisa menimbulkan respons fisiologis terutama dalam aktivitas fotosintesis maupun respon morfologis seperti berubahnya ukuran daun dan tinggi tanaman. Selain itu tinggi tanaman akan lebih cepat naik pada tempat yang teduh atau ternaungi.
            Faktor pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman adalah suplai air, suhu, suplai cahaya dan suplai hara-hara penting. Sedangkan factor  internal yang mempengaruhi pertumbuhan atau tinggi tanaman yaitu ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah, dan biologis, laju fotosintesis, respirasi, pembagian hasil asimilasi dan nitrogen, klorofil, karoten, dan kandungan pigmen lainnya, tipe dan letak meristem, kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan, aktivitas enzim, pengaruh langsung oleh gen, misalnya heterosis, epistatis dan diferensiasi.






Graik.1.tinggi tanaman umur 4 dan 8 minggu
2.      Jumlah anakan
Tabel.8.Jumlah anakan tanaman pada umur 4 minngu
JUMLAH ANAKAN
JUMLAH
A
B
C
D
3
2
3
4
12
2
3
5
4
14
3
3
3
3
12
4
4
4
2
14
2
3
2
3
10
TOTAL
62
RATA-RATA
3.1
     
      Tabel.9.Jumlah anakan tanaman pada umur 8 minggu
JUMLAH ANAKAN
JUMLAH
A
B
C
D
9
8
9
8
34
7
7
11
9
34
8
9
9
10
36
11
8
8
7
34
9
8
6
8
31
TOTAL
169
RATA-RATA
8.45
Jumlah anakan merupakan salah satu bagian yang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada fase vegetative (Salisbury & Ross 1995). Jumlah anakan dapat digunakan untuk menduga tinggi rendahnya bobot hijauan yang dihasilkan. Anakan yang dimaksud adalah semua individu yang masih muda yang muncul dari permukaan tanah pada suatu rumpun tanaman.
Hasil pengamatan jumlah anakan pada praktikum produksi hijauan pakan ternak yang tercantum pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah anakan selama pengamatan tidak dipengaruhi oleh pemberian pupuk NPK yang perlakuannya  atau pembeerian dosis yang sama. Perlakuan yang tidak berbeda terhadap pertambahan jumlah anakan rumput gajah menunjukkan bahwa dalam kondisi ini pemberian intensitas cahaya matahari atau naungan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pertumbuhan dan produksi tanaman dapat tercapai secara optimal jika faktor-faktor yang berperan dalam pertumbuhan terutama untuk pembentukan bermacam-macam protein, lemak dan zat-zat organik lainnya dalam keadaan seimbang.
Berdasarkan Tabel terlihat bahwa dengan perlakuan yang sama jumlah anakan rumput gajah pada umur 4 minggu memiliki rata-rata jumlah anakan sebesar 3,1 atau 4 anakan sedangkan pada umur 8 minggu jumlah anakannya sebesar 8,45 atau 9 anakan. Jika dilihat untuk setiap tanaman, terlihat pada minggu memiliki jumlah anakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman pada umur 4 minggu. Hal ini dikarenakan berdasarkan karakteristiknya rumput ini merupakan tanaman berumpun yang dapat menghasilkan jumlah anakan banyak. Menurut Soetanto & Subagyo (1988), rumput ini memiliki ciri-ciri seperti: merupakan tanaman berumur panjang, membentuk rumpun mirip seperti padi, tingginya dapat mencapai 4-5 m. Sistem perakarannya memiliki rhizome-rhizome yang pendek, banyak menghasilkan anakan, bunga berbentuk mayang dan mudah berbiji.
Cahaya yang rendah dapat menyebabkan hasil fotosintesis berupa karbohidrat jumlahnya relatif sedikit dan masih dipergunakan/ dimanfaatkan rumput untuk pertumbuhan tinggi tanaman sehingga sampai dengan defoliasi, hasil asimilasi ini belum cukup untuk membentuk anakan.
 Intensitas cahaya mempengaruhi pemenuhan hasil asimilasi tumbuhan sehingga berpengaruh terhadap pembentukan anakan. Faktor cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan daun sehingga mempengaruhi pembentukan anakan.
Grafi.2.Jumlah anakan tanaman umur 4 dan 8 minggu
B.     PRODUKSI
Tabel.10.Produksi tanaman
Rumpun
produksi (gr)
Rumpun I
1.800
Rumpun II
2.100
Rumpun III
2.400
Rumpun IV
1.700
Total
8000
Rata-rata
2000

a.       Taksiran kapasitas tampung dari hasil praktikum yang diperoleh :
-          Produksi hijauan 8000 gr/4 rumpun
-          Rata-rata 2000 gr/lubang
-          Jarak tanam 75 cm x75 cm = 0,56
-          Produksi hijauan/  = 3571
-          Paper use 50%
-          Hijauan yang tersedia/  =  x 3571 =1785 g/
-          R = 60 hari
S = 30 hari
-          Kebutuhan hijauan/AU= 35 g
-          Luas lahan utuk per hari=  x 1 m = x 1m=9,80
-          Kebuhan lahan utuk 30 hari= 9,80  x 30= 294
(Y-1) S=R
 Y=3
-          Kebuuuhan/tahun = 4 x 294 = 1176 AU/ha/tahun
-          Kapasitas tampung =  x 1 AU = 8,51 AU/ha/tahun

Jadi taksiran kapasitas tampung dari hasil praktikum yang diperoleh yaitu 8,51 AU/ha/tahun.

Pada musim penghujan secara umum rumput gajah sudah dapat dipanen pada usia 40 – 45 hari. Sedangkan pada musim kemarau berkisar 50 – 55 hari. Lebih dari waktu tersebut, kandungan nutrisi semakin turun dan batang semakin keras sehingga bahan yang terbuang (tidak dimakan oleh ternak) semakin banyak.
Sedangkan mengenai panen pertama setelah tanam, menurut pengalaman kami dapat dilakukan setelah rumput berumur minimal 60 hari. Apabila terlalu awal, tunas yang tumbuh kemudian tidak sebaik yang di panen lebih dari usia 2 bulan.

C.     Pembuatan silase
1)      Definisi silase
Silase merupakan awetan segar hijauan pakan setelah mengalami prosesinsiLase (fermentasi) oleh bakteri asam  laktat dalam suasana asam dan anaerob (proses tanpa udara/oksigen). Untuk memacu terbentuknya suasana asam dapat ditambahkan aditif berupa bahan karbohidrat mudah dicerna, misalnya tetes,dedak,onggok,jagung dan lain-lain.
2)      Alat dan bahan
Alat  :
q  Alat pemotong
q  Sekop untuk mengaduk adonan
q  Silo / Plastik (tempat untuk memproses Silase)
q  Tali
Bahan :
q  Rumput gajah 5 kg
q  Dedak padi
q  Molases/tetes tebu 2 % dari berat bahan baku
3)       Cara membuat
Rumput dipotong kecil kecil +-2-3cm pake sabit atau pake mesin copper kalo skala besar dan di angin2kan,kemudian dicampur dengan dedak dan di sprey pake cairan urea dan tetes tebu yang telah diencerkan dengan air.setelah itu masukkan kedalam plastik atau silo dengan cara dipadatkan,jangan sampe ada udara yang terjebak karena akan sangat berpengaruh pada proses fermentasi,dan kemudian ditutup rapat rapat dengan plastik atau alat penutup.
Proses fermentasi memerlukan waktu 21 hari,Namun NHF menganjurkan untuk tidak kurang dari 30hari agar lebih sempurna.
4)      Ciri ciri silase yang baik
-Harum
-Warna hijau kecoklatan
-Tekstur lembut
-Tidak berjamur
-Ph sekitar 3.6  - 4.2
-Disukai ternak
-Suhu pada waktu dibuka tidak  panas (kurang dari 30oC)
Silase ini bisa di simpan 6 bulan bahkan sampe 1 tahun jika prosesnya ditangani dengan baik,hati hati dan penuh keseriusan. 
Untuk awal pemberian dianjurkan untuk diangin2kan dulu agar mengurangi tingkat keasamannya. pemberian pertama keternak sedikit dulu guna merangsan nafsu makan ternak.
5)      tujuan dan manfaat:
a)      Untuk mensiasati persediaan makanan ternak pada musim kemarau
b)      Untuk menampung kelebihan HMT pada musim penghujan agar bisa dimanfaatkan secara optimal.
c)      Untuk mendayagunakan limbah hasil ikutan daru pertanian /perkebunan seperti jerami padi /jagung.
d)     Nilai gisi silase setara dengan hijauan dan bahkan bisa lebih dengan adanya bahan tambahan.
e)      Disukai oleh ternak dan nilai kecernaannyan meningkat.
f)        Ketersediaannya tidak dipengaruhi oleh musim.
6)      Karakteristik silase
Silase yang dihasilkan dilihat dari warna, bau, dan rasa sudah menunjukkan bahwa silase yang dihasilkakan sudah memenuhi syarat silase yang baik. Menurut (Kartadisastra, 2004) bahwa silase yang baik mempunyai tekstur segar, berwarna kehijau-hijauan dan tidak menggumpal. Tetapi silase yang dihasilkan sedikit berjamur pada bagian permukaan silase. Hal ini disebabkan karena tidak kuatnya ikatan atau masih memungkinkan udara masuk. Sehingga perlu diperhatikan pada saat mengikat atau menutup silase harus benar-benar dipastikan bahwa udara tidak masuk sehingga tercipta suasana yang benar-benar hampa udara.







BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Dalam melaksanakan kegiatan praktikum produksi hijauan pakan maka perlu diketahui komponen kegiatan. Komponen dari kegiatan ini adalah pengukuran lahan, pembersihan lahan dan pengolahan tanah, pemupukan, penanaman, penyiraman dan pengadaan sarana produksi.
2.      Faktor pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman adalah suplai air, suhu, suplai cahaya dan suplai hara-hara penting.
3.      Factor  internal yang mempengaruhi pertumbuhan atau tinggi tanaman yaitu ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah, dan biologis, laju fotosintesis, respirasi, pembagian hasil asimilasi dan nitrogen, klorofil, karoten, dan kandungan pigmen lainnya, tipe dan letak meristem, kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan, aktivitas enzim, pengaruh langsung oleh gen, misalnya heterosis, epistatis dan diferensiasi
4.      Cahaya yang rendah dapat menyebabkan hasil fotosintesis berupa karbohidrat jumlahnya relatif sedikit dan masih dipergunakan/ dimanfaatkan rumput untuk pertumbuhan tinggi tanaman sehingga sampai dengan defoliasi, hasil asimilasi ini belum cukup untuk membentuk anakan.
5.       Intensitas cahaya mempengaruhi pemenuhan hasil asimilasi tumbuhan sehingga berpengaruh terhadap pembentukan anakan. Faktor cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan daun sehingga mempengaruhi pembentukan anakan.
6.      Silase yang dihasilkan dilihat dari warna, bau, dan rasa sudah menunjukkan bahwa silase yang dihasilkakan sudah memenuhi syarat silase yang baik.


DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2009. Hijauan Pakan Ternak. PNPM Agribisnis Perdesaan Provinsi NTT.htm

Anggorodi, 1979. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Jendral Peternakan. Departemen      Pertanian, Jakarta.

Arianto_ Hendri 1988 . Hijauan Pakan Tcrnak ( nunput gajah ) Buletin Informasi
            Penanian, Departemen Peranian BIP Jawa Tirnur 16 – 18

BIP Mataram, 1982 Mengenal Beberapa Hijauan Makanan Temak Rumput Gajah Pennisetum Pupureum % Dcpartemen Penanian. BIP - Mataram NTB 3 – 5

BIP Padang. 1979/1980 . Rumput Gajah Hijauan Makanan Ternak Buletin Informasi
            Penanian, Depatemen Penanian . BIP Padang : 9 – 10

Ginsonta . 1983 Hijauan Makanan Ternak . Pennisetum Purpureum ( Rurnput Gajah )
            Yogyakarta : 52 - 53 .

Parrakkasi, 1999. Macam-Macam Rumput Potong. Trubus, Jakarta.

Soedomo, 1985. Evluation of Forages Qualit y and the laboratory IV. Five grass                species Philiphe journal of veterina ry and Animal Science. Volume IV No.2.
           
Van S oest, P.J,1968. Compotition Maturiti and Nutrtive Value f or Forages. Vis
Williamson, 1993. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University        Press, Yogyakarta.

http://tonysapi.multiply.com/journal/item/18, Pengawetan Pakan Dengan Pembuatan Silase, diunduh tgl 2 juni 2014

                         
Lampiran.1
 Tahap Persiapan
a). Keadaan Tanah            : Cukup gembur namun berbatu
b). Luas Lahan                  : 2,5 x 3 meter.
c). Persiapan Lahan           : 1). Melakukan pembersihan lahan dari gulma
  2). Melakukan pemupukan (pupuk dasar)
d). Persiapan Bibit               : Bibit diperoleh dari salah satu lahan di kebun percobaan Exfarm.
e). Jarak Tanam                 : Jarak tanam 75x75 cm.

lampiran.2           
Kegiatan Mingguan Pengelolaan Rumput Brachiaria Humudicola (BH)

MINGGU
KEGIATAN
1
Pembagian lahan, Pembersihan lahan, Pengolahan tanah, Pembuatan lubag tanam, pemberian pupuk kandang, Penanaman, Pemasangan papan nama, Penyiraman
2
Penyiraman, Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
3
Penyiraman, Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
4
Penyiraman, Pembersihan weeds,pengukuran tinggi tanaman, menghitung jumlah anakan
5
Penyiraman, Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
6
Penyiraman, Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
7
Penyiraman, Pembersihan weeds
8
Pemotongan rumput, Penyiraman, Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman,mengukur tinggi tananman, menghitung jumlah anakan, menimbang rumput.
9
Penyiraman, Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
10
Penyiraman, Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman

Lampiran.3 Gambar


Gambar papan nama dan rumput gajah umur 1 minggu

Gambar menyiram

Gambar rumput umur 4 minggu






No comments:

Post a Comment