Laporan Praktikum Produksi Hijauan Pakan Ternak
PENANAMAN RUMPUT GAJAH ( Penisitum Purperium )
DI SUSUN OLEH :
NAMA
|
:
|
SUKRIADI
|
NIM
|
:
|
1105104010051
|
JURUSAN
|
:
|
PETERNAKAN
|
MATA
KULIAH
|
:
|
PENGOLAHAN
PADANG PENGEMBALAAN
|
|
JURUSAN
PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2012-2013
|
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Alhamudulillah, segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala nikmat dan rahmat-NYA sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum “Produksi Hijauan Pakan Ternak” dengan menanam “Rumput Gajah (Penisitum Purperium)” dengan
perlakuan yang sama Di kebun peternakan unsyiah. Laporan ini ditulis
berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan Penulis pada bulan maret sampai
dengan mei 2014.
Dewasa ini lahan-lahan
subur yang diperuntukkan sebagai lahan pertanian semakin berkurang akibat
adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan industri. Hal ini
tentunya akan mengakibatkan penurunan produksi di sector pertanian. Di sisi
lain, dengan adanya alih fungsi lahan tersebut terjadi degradasi tanah akibat
limbah industri, dan galian tambang oleh industri-industri yang mempersempit
lahan–lahan pertanian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknologi yang murah
dan ramah lingkungan untuk memperbaiki kondisi tanah Salah satu upaya dalam
mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan penanaman hijauan makanan
ternak serta pemberian pupuk untuk mengembalikan unsur hara tanah.
Laporan ini disusun untuk memenuhi
persyaratan telah selesainya pelaksanaan praktikum, semoga laporan ini memberi
manfaat bagi semua pihak.
Darussalam,
02 Juni 2014
Sukriadi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG……………………………………….………………. 1
B.
TUJUAN……………………………………………………….….…………. 2
C.
MANFAAT……………………………………………………..……………. 2
BAB II TIINJAUAN PUSTAKA…………………………………….……………… 3
BAB III PROSEDUR KERJA
A.
TEMPAT DAN WAKTU……………………………………………………. 5
B.
ALAT DAN BAHAN………………………………………………………...5
C.
PARAMETER YANG DI AMATI …………………………………………. 5
1.
TINGGI TANAMAN …………………………………………………….5
2.
JUMLAH ANAKAN …………….……………………………………….6
3.
PRODUKSI ………………………………………………………………6
D.
LOKASI LAHAN ………………………………….…………………………7
E.
GAMBAR LAHAN ( DENAH LAHAN ) …………………………………...7
F.
TATA LAKSANA PENGELOLAAN
TANAMAN …………………………8
BAB IV PEMBAHASAN
A.
RUMPUT GAJAH (Penisetum Purpureum) …….……..…………………………………
10
1.
DESKRIPSI RUMPUT GAJAH (Penisetum Purpureum) ………………10
B.
RESPON PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Penisetum Purpureum) ..11
1.
TINGGI RUMPUT……………………………………………...……….11
2.
JUMLAH ANAKAN ………………………...………………………….13
C.
PRODUKSI …………….………………..………………………………….15
D.
PEMBUATAN SILASE …………………………………………………….16
1. DEFINISI SILASE
…………………………………………………..…16
2.
ALAT DAN BAHAN …………………………………………………...17
3.
CARA MEMBUAT ……………………………………………………..17
4.
CIRI CIRI SILASE YANG BAIK ……………………………………..17
5.
TUJUAN DAN MANFAAT ……………………………………………18
6. KARAKTERISTIK
SILASE …………………………………………...18
BAB V PENUTUP
A.
KESIMPULAN………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…20
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1.Rumput
Gajah(Penisetum
Purpureum) ……….……………………………………………….
10
DATARA TABEL
Tabel.1.Tinggi tanaman pada umur 4 minggu …………………………….………... 5
Tabel.2.Tinggi tanaman pada umur 8 minggu …………………………….………... 5
Tabel.3.Jumlah anakan tanaman pada umur 4 minngu ……………………..………. 6
Tabel.4.Jumlah anakan tanaman pada umur 8 minngu ……………………..………. 6
Tabel.5.Produksi tanaman …………………………………………………..…...….. 6
Tabel.6.Tinggi/panjang tanaman umur 4 minggu (cm)
……………………...…….. 11
Tabel.7.Tinggi/panjang tanaman umur 8 minggu (cm)
……………………...…….. 11
Tabel.8.Jumlah anakan tanaman pada umur
4 minngu ……………………..............13
Tabel.9.Jumlah anakan tanaman pada umur 8
minngu ……………………..............13
Tabel.10.Produksi tanaman
………………………………………………………....15
DAFTAR GRAFIK
Graik.1.tinggi tanaman umur 4 dan 8
minggu ……………………….……………...13
Grafi.2.Jumlah
anakan tanaman umur 4 dan 8 minggu …………………………….15
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran.1.Tahap
persiapan ………...……………………………………………..21
Lampiran.2.Laporan
kegiatan harian praktikum PHP ……………………………..21
Lampiran.3.Gambar
………………………………………………………………..22
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hijauan pakan ternak
adalah bahan pakan yang diberikan pada ternak untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
ternak. Hijauan
merupakan bahan makanan utama ternak ruminanasia karena berfungsi sebagai
pengenyang (bulky) dan sebagai sumber karboihidrat,protein,vitamin dan mineral.
Untuk memperoleh produksi hijauan tinggi, dengan kualitas, kuantitas maupun
kontinuitas terjamin perlu dibuat kondisi lingkungan optimal tersebut
akan dicapai apabila diikuti dengan perencanaan yang matang dan tekhnik
budidaya yang sesuai dengan keadaan setempat.
Rumput
memiliki peranan penting dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak ruminansia
di Indonesia. Rumput mengandung zat-zat makanan yang bermanfaat bagi
kelangsungan hidup ternak. Hijauan pakan terutama rumput-rumputan (graminae)
telah banyak dibudidayakan, terutama rumput gajah (Pennisetum purpureum)
yang memiliki produksi dan kandungan nutrisi cukup tinggi sehingga mampu
memenuhi kebutuhan ternak. Rumput gajah memiliki sifat baik yaitu responsif
terhadap pemupukan dan mampu tumbuh pada kondisi tanah yang kurang baik.
Hijauan pakan khususnya rumput dapat dikembangbiakkan menggunakan biji
(generatif), atau menggunakan stek (vegetatif).
Seiring
perkembangan peternakan di Indonesia maka kita diusahakan membudidayakan pakan
ternak terutama bangsa rumput karena bahan pokok dari makanan ternak. Penanaman
ini harus dikelola dengan baik dan teratur sehingga kebutuhan akan pakan tenak
tercapai. Pengembangan pakan ternak ini juga akan menambah jumlah hewan tenak
sehingga kebutuhan daging dalam negeri akan bisa terpenuhi. Jenis rumput yang
dikembangkan merupakan rumput yang cocok bagi hewan ternak.
Produktifitas
ternak ruminansia seperti sapi (potong dan perah), kerbau, kambing dan domba,
salah satunya ditentukan oleh faktor pakan (ransum)-nya. Pakan utama ternak
ruminansia pada dasarnya adalah hijauan. Agar ternak ruminansia dapat
menghasilkan produksi yang tinggi diperlukan pakan hijauan yang cukup baik
kuantitas maupun kualitasnya. Dan untuk menyediakan hijauan pakan ternak
diperlukan pengetahuan tentang jenis–jenis tanaman makanan ternak serta cara –
cara pengelolaannya.
B. Tujuan
Tujuan
yang ingin di capai dalam praktikum produksi hijauan pakan ini adalah mahasiswa
dapat mengetahui cara pengukuran komposisi botani dari suatu areal, pengukuran
kapasitas tampung suatu lahan terhadap satuan ternak, mengukur
kemampuan klas pastural serta mengetahui pola intergrasi ternak terhadap
hijauan makanan ternak kedalam pola pertanian dan perkebunan.
C. Manfaat
Praktikum
Manfaat
yang diharapkan dari pelaksanaan praktiukum ini yakni mahasiswa dibekali ilmu
pegetahuan yang praktis dan Aplikatif serta tepat guna sehingga mahasiswa
mebdaptkan pengalaman yang cukup berarti sehingga pada nantinya dapat di
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Kebanyakan makanan ternak dapat di kelompokkan menjadi dua
jenis secara garis besar, yaitu hijauan dan konsentrat. Hijauan
ditandai dengan jumlah serat kasar yang relatif banyakpada bahan keringnya.
Hijauaan dapat dibagi lagi menjadi hijauan kering dan hijauan segar, dimana
hijauan segar mengandung banyak air. Sumber terbanyak dari hijauan adalah
rumput-rumputan. (Williamson, 1993)
Secara teknis diketahui bahwa ruminant
mempunyai potensi biologis untuk dapat menggunakan hijauan dengan baik sebagai
bahan makanan utamanya. Hijauan terutama rumput relative lebih mudah ditanam
atau dipelihara ssehingga harga sumber energi lebih murah dibandingkan dengan
tanaman sumber karbohidrat lainnya. Akan tetapi di lain pihak, hewan dapat
mengadaptasi diri terhadap berbagai keadaan lingkungan termasuk
pemeliharaan intensif, apalagi dibantu
dengan proses seleksi.(Parrakkasi, 1999)
Bahan makanan menyediakan zat-zat
makanan yang dapat digunakan untuk membangun dan menggantikan bagian-bagian
tubuh dan menciptakan hasil-hasi produksinya seperti susu, telur, dan wol. Bahan makanan
harus pula memberikan energi untuk keperluan proses-proses tersebut. Setelah
disapih sebagian besar dari ternak memperoleh makanan dari tumbuh-tumbuhan.
(Anggorodi, 1979)
Rumput gajah merupakan keluarga rumput rumputan
(graminae ) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak
(Ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan
cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebagai
pakan hijauan untuk kerbau dan sapi, atau dapat juga dijadikan persediaan pakan
melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase dan hay. Selain itu
rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik. Di Indonesia
sendiri, rumput gajah merupakan tanaman hijauan utama pakan ternak. Penanaman
dan introduksi nya dianjurkan oleh banyak pihak.(anonimus, 2009)
Rumput ini secara umum merupakan
tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang
yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7
meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri
sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1
meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan
dasar yang lebar, ujungnya runcing.(anonimus, 2009)
Rumput gajah ditanam pada lingkungan
hawa panas yang lembab, tetapi tahan terhadap musim panas yang cukup tinggi dan
dapat tumbuh dalam keadaan yang tidak seberapa dingin. Rumput ini juga dapat
tumbuh dan beradaptasi pada berbagai macam tanah meskipun hasilnya akan
berbeda. Akan tetapi rumput ini tidak tahan hidup di daerah hujan yang terus
menerus. Secara alamiah rumput ini dapat dijumpai terutama di sepanjang
pinggiran hutan (Soedomo, 1985).
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Tempat
Dan Waktu
Praktikum
dilakukan di Kebun Percobaan jurusan peternakan Fakultas Pertanaian dari tgl 16
Maret-Mei. Tanaman yang digunakan adalah
rumput gajah
B.
Alat Dan Bahan
Alat
: Cangkul, Parang, Timbangan, Meteran, Karung, Kantong Plastik,
Papan nama, Spidol, Gunting,
Ember
Bahan
: Pupuk NPK, Rumput Gajah
C.
Parameter Yang Diamati
1.
Tinggi tanaman
Tabel.1.Tinggi tanaman pada umur 4 minggu
TINGGI TANAMAN
|
JUMLAH
|
|||
A (cm)
|
B (cm)
|
C (cm)
|
D (cm)
|
|
43
|
51
|
46
|
39
|
179
|
52
|
56
|
53
|
50
|
211
|
48
|
45
|
51
|
47
|
191
|
39
|
47
|
46
|
36
|
168
|
36
|
40
|
49
|
52
|
177
|
TOTAL
|
926
|
|||
RATA-RATA
|
46.3
|
Tabel.2.Tinggi tanaman umur 8 minggu
TINGGI TANAMAN
|
JUMLAH
|
|||
A (cm)
|
B (cm)
|
C (cm)
|
D (cm)
|
|
72
|
89
|
76
|
69
|
306
|
84
|
86
|
82
|
91
|
343
|
79
|
93
|
78
|
76
|
326
|
76
|
75
|
85
|
81
|
317
|
69
|
73
|
77
|
83
|
302
|
TOTAL
|
1594
|
|||
RATA-RATA
|
79.7
|
2.
Jumlah anakan
Tabel.3.Jumlah anakan tanaman pada umur 4
minngu
JUMLAH ANAKAN
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
|
3
|
2
|
3
|
4
|
12
|
2
|
3
|
5
|
4
|
14
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
4
|
4
|
4
|
2
|
14
|
2
|
3
|
2
|
3
|
10
|
TOTAL
|
62
|
|||
RATA-RATA
|
3.1
|
Tabel.4.Jumlah
anakan tanaman pada umur 8 minggu
JUMLAH ANAKAN
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
|
9
|
8
|
9
|
8
|
34
|
7
|
7
|
11
|
9
|
34
|
8
|
9
|
9
|
10
|
36
|
11
|
8
|
8
|
7
|
34
|
9
|
8
|
6
|
8
|
31
|
TOTAL
|
169
|
|||
RATA-RATA
|
8.45
|
3.
Produksi tanaman
Tabel.5.Produksi tanaman
Rumpun
|
produksi (kg)
|
Rumpun I
|
1.8
|
Rumpun II
|
2.1
|
Rumpun III
|
2.4
|
Rumpun IV
|
1.7
|
Total
|
8
|
Rata-rata
|
2
|
D.
Lokasi Tanam
1.
Batas lahan
Ø Sebelah timur berbatasan dengan paret
Ø Sebelah selatan berbatasan dengan M. Reza Pangestu
Ø Sebelah barat berbatasan dengan Yose Rizal
Ø Sebelah utara berbatasan dengan Ikhsandi
2.
Saksi-saksi
-
Ikhsandi
-
Sukirman Syah
-
M. Reza Pangestu
-
Yose Rizal
-
Jaunul Abdillah
E.
Gambar Lahan ( denah lahan )
Denah.1.lokasi/lahan
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Keterangan :
1.
Lahan Aris Munandar
2.
Lahan Yose Rizal
3.
Lahan Jaunul Abdillah
4.
Lahan M. Reza Pangestu
5.
Lahan Sukriadi ( lahan saya)
6.
Lahan Ikhsandi
7.
Paret
F.
Tata laksana pengelolaan
tanaman
Dalam melaksanakan kegiatan praktikum produksi hijauan
pakan maka perlu diketahui komponen kegiatan. Komponen dari kegiatan ini adalah
pengukuran lahan, pembersihan lahan dan pengolahan tanah, pemupukan, penanaman,
penyiraman dan pengadaan sarana produksi. Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam
pembuatan padang penggembalaan adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran
lahan
Pengukuran
dilaksanakan dengan memakai alat ukur. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk
mendapatkan minimal luas lokasi, keliling lokasi atau “Row meting” dan
lain-lain sesuai keperluan.
2. Pembersihan
Lahan dan Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan mempersiapkan
media tumbuh yang optimum bagi suatu tanaman. Tanah yang diolah secara baik
menyangkut pengertian :
a. Menciptakan
keadaan tanah olah siap tanam sehingga tanaman yang dibudidayakan tumbuh dengan
baik.
b. Membersihkan
tanah dari tumbuhan-tumbuhan pengganggu (weed)
c. Menjamin
perkembangan sistem perakaran
d. Memperhatikan
kelestarian kesuburan tanah dan persediaan air.
3. Pemupukan
Pemberian
pupuk kompos akan sangat bermanfaat bagi kondisi fisik tanah tersebut, karena
akan memperbaiki kandang maupun struktur tanah.
4. Penanaman
Penanaman
dapat dimulai setelah jatuh hujan pertama, hal yang perlu diperhatikan terlebih
dahulu adalah jenis hijauan yang akan ditanam. Penanaman dapat dilakukan dengan
stek ataupun sobekan rumput(pools). Keputusan menanam suatu jenis hijauan
makanan ternak yang unggul, perlu pertimbangan jenis yang sesuai dengan alam
setempat dan sistim penyajian yang akan dilakukan. Faktor penentu dalam usaha
penggembangan hijauan makanan ternak dan faktor yang perlu diperhatikan adalah: curah hujan, jenis
tanah dan ketinggian diatas permukaan laut.
5.
Penyiraman
Umumnya
penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari. Selain itu, meskipun kondisi
tanaman sudah sangat kering, kita tidak boleh menggenangi tanaman lebih dari 12
jam karena akan menyebabkan pembusukan akar. Penyiraman yang berlebihan juga
memicu pemadatan media tanam. Akibatnya daun akan menjadi rontok.
6.
Panen
Panen
pertama rumput gajah dilakukan pada umur 8 minggu pasca-tanam. Tinggi
pemotongan dari permukaan tanah kira-kira 10-15 cm. pemotongan dilakukan hanya
4 rumpun yang berada di tengah lahan.
7.
Pasca panen
Penanganan setelah pemotongan rumput
yang dilakukan yaitu meliputi :
Ø Memasukkan rumput gajah yang telah dipotong ke dalam karung
Ø Mengangkut rumput ke tempat penimbangan
Ø Minimbang rumput
Ø Mencatat berat rumput, dan
Ø Di berikan pada sapi
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Rumput
gajah (Penisetum Purpureum)
1. Deskripsi
Rumput gajah (Penisetum
Purpureum)
Gambar.1.Rumput Gajah(Penisetum Purpureum)
Nama umum : Rumput
gajah (Penisetum
Purpureum)
Daerah asal : Afrika Tropis
Fungsi tanaman
Ø Makanan
ternak
Ø Penutup
tanah,
Ø Penahan
erosi
Gambaran umum
Ø Tumbuh
tegak lurus, merumpun lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang
tebal dan keras, daun panjang, dan berbunga.
Ø Tahan
terhadap cuaca panas
Persyaratan tumbuh
Ø Tumbuh
pada ketinggian 1.000-2.000 m diatas permukaan laut
Ø Curah hujan 1.299 mm/tahun.
Ø Tolerans
terhadap kesuburan tanah yang rendah
Ø Tahan
terhadap genangan air
Ø Tolerans
terhadap panas, kekeringan dan dapat tumbuh kembali
setelah pembakaran terbakar
Ø Responsif
terhadap pemupukan N
Ø Dapat
beradaptasi pada semua jenis tanah
Ø pH
tanah rendah (asam) sampai tinggi (basa)
Perbanyakan
Ø Berkembang
dengan vegetative (stek atau sobekan)
Ø Stek
batang 2-3 ruas
Produksi
Ø 100-200
ton rumput segar per hektar per tahun.
A. RESPON
PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Penisetum Purpureum)
1. Tinggi
rumput
Tabel.6.Tinggi/panjang tanaman umur 4 minggu (cm)
TINGGI TANAMAN
|
JUMLAH
|
|||
A (cm)
|
B (cm)
|
C (cm)
|
D (cm)
|
|
43
|
51
|
46
|
39
|
179
|
52
|
56
|
53
|
50
|
211
|
48
|
45
|
51
|
47
|
191
|
39
|
47
|
46
|
36
|
168
|
36
|
40
|
49
|
52
|
177
|
TOTAL
|
926
|
|||
RATA-RATA
|
46.3
|
Tabel.7.Tinggi/panjang tanaman umur 8
minggu (cm)
TINGGI TANAMAN
|
JUMLAH
|
|||
A (cm)
|
B (cm)
|
C (cm)
|
D (cm)
|
|
72
|
89
|
76
|
69
|
306
|
84
|
86
|
82
|
91
|
343
|
79
|
93
|
78
|
76
|
326
|
76
|
75
|
85
|
81
|
317
|
69
|
73
|
77
|
83
|
302
|
TOTAL
|
1594
|
|||
RATA-RATA
|
79.7
|
Hasil pengamatan pada tanaman umur 4 dan 8 minggu dengan
perlakuan yang sama yaitu dengan mengunakan pupuk NPK 14 gr/rumpun (280
gr/plot). Berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman (rumput gajah) minggu ke 4
dan 8 menunjukkan bahwa masih adanya ketidak seragaman atau perbedaan tinggi
tanaman pada peraktikum penanaman rumput gajah tersebut.
Hal ini diduga mungkin karena pengaruh dari factor
lingkungan dan internal dari rumput itu sendiri. Semakin
tingginya tanaman rumput gajah pada tiap perlakuan naungan diduga karena rumput
ini mampu beradaptasi dengan lingkungan yang kurang cahaya matahari atau
ternaungi, kemudian juga dengan cahaya matahari yang diperolehnya mampu untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Dengan demikian
menghasilkan pertambahan tinggi tanaman, laju
pertumbuhan tanaman secara linear berhubungan dengan nilai substrat hasil
fotosintesis yang tersedia untuk pertumbuhan. Hal
ini tergantung pada jumlah jaringan fotosintesa. Tekanan
cahaya bisa menimbulkan respons fisiologis terutama dalam aktivitas
fotosintesis maupun respon morfologis seperti berubahnya ukuran daun dan tinggi
tanaman. Selain itu tinggi tanaman akan lebih cepat naik pada tempat yang teduh
atau ternaungi.
Faktor
pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman adalah suplai air,
suhu, suplai cahaya dan suplai hara-hara penting. Sedangkan factor internal yang mempengaruhi pertumbuhan atau
tinggi tanaman yaitu ketahanan terhadap tekanan iklim,
tanah,
dan biologis,
laju
fotosintesis,
respirasi,
pembagian hasil asimilasi
dan nitrogen,
klorofil,
karoten,
dan kandungan pigmen
lainnya, tipe
dan letak meristem,
kapasitas
untuk menyimpan cadangan makanan, aktivitas
enzim,
pengaruh langsung oleh gen,
misalnya heterosis,
epistatis
dan diferensiasi.
Graik.1.tinggi tanaman umur 4 dan 8
minggu
2. Jumlah
anakan
Tabel.8.Jumlah anakan tanaman pada umur 4 minngu
JUMLAH ANAKAN
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
|
3
|
2
|
3
|
4
|
12
|
2
|
3
|
5
|
4
|
14
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
4
|
4
|
4
|
2
|
14
|
2
|
3
|
2
|
3
|
10
|
TOTAL
|
62
|
|||
RATA-RATA
|
3.1
|
Tabel.9.Jumlah anakan tanaman
pada umur 8 minggu
JUMLAH ANAKAN
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
|
9
|
8
|
9
|
8
|
34
|
7
|
7
|
11
|
9
|
34
|
8
|
9
|
9
|
10
|
36
|
11
|
8
|
8
|
7
|
34
|
9
|
8
|
6
|
8
|
31
|
TOTAL
|
169
|
|||
RATA-RATA
|
8.45
|
Jumlah anakan merupakan salah satu bagian yang
menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada fase vegetative
(Salisbury & Ross 1995). Jumlah anakan dapat digunakan untuk menduga tinggi
rendahnya bobot hijauan yang dihasilkan. Anakan yang dimaksud adalah semua
individu yang masih muda yang muncul dari permukaan tanah pada suatu rumpun
tanaman.
Hasil pengamatan jumlah anakan pada praktikum
produksi hijauan pakan ternak yang tercantum pada tabel di atas terlihat bahwa
jumlah anakan selama pengamatan tidak dipengaruhi oleh pemberian pupuk NPK yang
perlakuannya atau pembeerian dosis yang
sama. Perlakuan yang tidak berbeda terhadap pertambahan jumlah anakan rumput
gajah menunjukkan bahwa dalam kondisi ini pemberian intensitas cahaya matahari
atau naungan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pertumbuhan dan produksi
tanaman dapat tercapai secara optimal jika faktor-faktor yang berperan dalam
pertumbuhan terutama untuk pembentukan bermacam-macam protein, lemak dan
zat-zat organik lainnya dalam keadaan seimbang.
Berdasarkan Tabel terlihat bahwa dengan perlakuan yang sama jumlah
anakan rumput gajah pada umur 4 minggu memiliki rata-rata jumlah anakan sebesar
3,1 atau 4 anakan sedangkan pada umur 8 minggu jumlah anakannya sebesar 8,45
atau 9 anakan. Jika dilihat untuk setiap tanaman, terlihat pada minggu memiliki
jumlah anakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman pada umur 4 minggu.
Hal ini dikarenakan berdasarkan karakteristiknya rumput ini merupakan tanaman
berumpun yang dapat menghasilkan jumlah anakan banyak. Menurut Soetanto &
Subagyo (1988), rumput ini memiliki ciri-ciri seperti: merupakan tanaman
berumur panjang, membentuk rumpun mirip seperti padi, tingginya dapat mencapai 4-5
m. Sistem perakarannya memiliki rhizome-rhizome yang pendek, banyak menghasilkan
anakan, bunga berbentuk mayang dan mudah berbiji.
Cahaya yang rendah dapat menyebabkan hasil fotosintesis berupa
karbohidrat jumlahnya relatif sedikit dan masih dipergunakan/ dimanfaatkan
rumput untuk pertumbuhan tinggi tanaman sehingga sampai dengan defoliasi, hasil
asimilasi ini belum cukup untuk membentuk anakan.
Intensitas cahaya
mempengaruhi pemenuhan hasil asimilasi tumbuhan sehingga berpengaruh terhadap
pembentukan anakan. Faktor cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan daun sehingga
mempengaruhi pembentukan anakan.
Grafi.2.Jumlah
anakan tanaman umur 4 dan 8 minggu
B. PRODUKSI
Tabel.10.Produksi tanaman
Rumpun
|
produksi (gr)
|
Rumpun I
|
1.800
|
Rumpun II
|
2.100
|
Rumpun III
|
2.400
|
Rumpun IV
|
1.700
|
Total
|
8000
|
Rata-rata
|
2000
|
a. Taksiran kapasitas tampung dari
hasil praktikum yang diperoleh :
-
Produksi hijauan 8000 gr/4 rumpun
-
Rata-rata 2000 gr/lubang
-
Jarak tanam 75 cm x75 cm = 0,56
-
Produksi hijauan/
= 3571
-
Paper use 50%
-
Hijauan yang tersedia/
=
x 3571 =1785 g/
-
R = 60 hari
S = 30 hari
-
Kebutuhan hijauan/AU= 35 g
-
Luas lahan utuk per hari=
x 1 m =
x
1m=9,80
-
Kebuhan lahan utuk 30 hari= 9,80
x 30= 294
(Y-1) S=R
Y=3
-
Kebuuuhan/tahun = 4 x 294
=
1176 AU/ha/tahun
-
Kapasitas tampung =
x 1 AU = 8,51 AU/ha/tahun
Jadi
taksiran kapasitas tampung dari hasil praktikum yang diperoleh yaitu 8,51
AU/ha/tahun.
Pada musim
penghujan secara umum rumput gajah sudah dapat dipanen pada usia 40 – 45 hari.
Sedangkan pada musim kemarau berkisar 50 – 55 hari. Lebih dari waktu tersebut,
kandungan nutrisi semakin turun dan batang semakin keras sehingga bahan yang
terbuang (tidak dimakan oleh ternak) semakin banyak.
Sedangkan mengenai panen pertama setelah tanam, menurut pengalaman kami dapat dilakukan setelah rumput berumur minimal 60 hari. Apabila terlalu awal, tunas yang tumbuh kemudian tidak sebaik yang di panen lebih dari usia 2 bulan.
Sedangkan mengenai panen pertama setelah tanam, menurut pengalaman kami dapat dilakukan setelah rumput berumur minimal 60 hari. Apabila terlalu awal, tunas yang tumbuh kemudian tidak sebaik yang di panen lebih dari usia 2 bulan.
C. Pembuatan silase
1) Definisi silase
Silase
merupakan awetan segar hijauan pakan setelah mengalami prosesinsiLase
(fermentasi) oleh bakteri asam laktat
dalam suasana asam dan anaerob (proses tanpa udara/oksigen). Untuk memacu terbentuknya
suasana asam dapat ditambahkan aditif berupa bahan karbohidrat mudah dicerna, misalnya
tetes,dedak,onggok,jagung dan lain-lain.
2)
Alat dan bahan
Alat :
q
Alat pemotong
q
Sekop untuk mengaduk adonan
q
Silo / Plastik (tempat untuk memproses Silase)
q
Tali
Bahan :
q
Rumput gajah 5 kg
q
Dedak padi
q Molases/tetes tebu 2 % dari berat
bahan baku
3) Cara membuat
Rumput dipotong kecil
kecil +-2-3cm pake sabit atau pake mesin copper kalo skala besar dan di
angin2kan,kemudian dicampur dengan dedak dan di sprey pake cairan urea dan
tetes tebu yang telah diencerkan dengan air.setelah itu masukkan kedalam
plastik atau silo dengan cara dipadatkan,jangan sampe ada udara yang terjebak
karena akan sangat berpengaruh pada proses fermentasi,dan kemudian ditutup
rapat rapat dengan plastik atau alat penutup.
Proses fermentasi memerlukan waktu 21 hari,Namun NHF menganjurkan untuk tidak kurang dari 30hari agar lebih sempurna.
Proses fermentasi memerlukan waktu 21 hari,Namun NHF menganjurkan untuk tidak kurang dari 30hari agar lebih sempurna.
4) Ciri ciri silase yang
baik
-Harum
-Warna hijau kecoklatan
-Tekstur lembut
-Tidak berjamur
-Ph sekitar 3.6 - 4.2
-Disukai ternak
-Suhu pada waktu dibuka tidak panas (kurang dari 30oC)
Silase ini bisa di simpan 6 bulan bahkan sampe 1 tahun jika prosesnya ditangani dengan baik,hati hati dan penuh keseriusan.
-Harum
-Warna hijau kecoklatan
-Tekstur lembut
-Tidak berjamur
-Ph sekitar 3.6 - 4.2
-Disukai ternak
-Suhu pada waktu dibuka tidak panas (kurang dari 30oC)
Silase ini bisa di simpan 6 bulan bahkan sampe 1 tahun jika prosesnya ditangani dengan baik,hati hati dan penuh keseriusan.
Untuk awal pemberian
dianjurkan untuk diangin2kan dulu agar mengurangi tingkat keasamannya.
pemberian pertama
keternak sedikit dulu guna merangsan nafsu makan ternak.
5) tujuan dan manfaat:
a) Untuk mensiasati
persediaan makanan ternak pada musim kemarau
b) Untuk menampung kelebihan
HMT pada musim penghujan agar bisa dimanfaatkan secara optimal.
c) Untuk mendayagunakan
limbah hasil ikutan daru pertanian /perkebunan seperti jerami padi /jagung.
d) Nilai gisi silase
setara dengan hijauan dan bahkan bisa lebih dengan adanya bahan tambahan.
e) Disukai oleh ternak
dan nilai kecernaannyan meningkat.
f)
Ketersediaannya tidak
dipengaruhi oleh musim.
6) Karakteristik
silase
Silase
yang dihasilkan dilihat dari warna, bau, dan rasa sudah menunjukkan bahwa
silase yang dihasilkakan sudah memenuhi syarat silase yang baik. Menurut
(Kartadisastra, 2004) bahwa silase yang baik mempunyai tekstur segar, berwarna
kehijau-hijauan dan tidak menggumpal. Tetapi silase yang dihasilkan sedikit
berjamur pada bagian permukaan silase. Hal ini disebabkan karena tidak kuatnya
ikatan atau masih memungkinkan udara masuk. Sehingga perlu diperhatikan pada
saat mengikat atau menutup silase harus benar-benar dipastikan bahwa udara
tidak masuk sehingga tercipta suasana yang benar-benar hampa udara.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam
melaksanakan kegiatan praktikum produksi hijauan pakan maka perlu diketahui
komponen kegiatan. Komponen dari kegiatan ini adalah pengukuran lahan,
pembersihan lahan dan pengolahan tanah, pemupukan, penanaman, penyiraman dan
pengadaan sarana produksi.
2. Faktor
pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman adalah suplai air,
suhu, suplai cahaya dan suplai hara-hara penting.
3. Factor internal yang mempengaruhi pertumbuhan atau
tinggi tanaman yaitu ketahanan terhadap tekanan iklim,
tanah,
dan biologis,
laju
fotosintesis,
respirasi,
pembagian hasil asimilasi
dan nitrogen,
klorofil,
karoten,
dan kandungan pigmen
lainnya, tipe
dan letak meristem,
kapasitas
untuk menyimpan cadangan makanan, aktivitas
enzim,
pengaruh langsung oleh gen,
misalnya heterosis,
epistatis
dan diferensiasi
4.
Cahaya yang rendah dapat
menyebabkan hasil fotosintesis berupa karbohidrat jumlahnya relatif sedikit dan
masih dipergunakan/ dimanfaatkan rumput untuk pertumbuhan tinggi tanaman
sehingga sampai dengan defoliasi, hasil asimilasi ini belum cukup untuk
membentuk anakan.
5.
Intensitas cahaya mempengaruhi pemenuhan hasil
asimilasi tumbuhan sehingga berpengaruh terhadap pembentukan anakan. Faktor
cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan daun sehingga mempengaruhi pembentukan
anakan.
6.
Silase yang dihasilkan dilihat
dari warna, bau, dan rasa sudah menunjukkan bahwa silase yang dihasilkakan
sudah memenuhi syarat silase yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2009. Hijauan Pakan
Ternak. PNPM Agribisnis Perdesaan Provinsi NTT.htm
Anggorodi, 1979. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Jendral Peternakan. Departemen Pertanian, Jakarta.
Arianto_ Hendri
1988 . Hijauan Pakan Tcrnak ( nunput gajah ) Buletin Informasi
Penanian, Departemen Peranian BIP
Jawa Tirnur 16 – 18
BIP Mataram,
1982 Mengenal Beberapa Hijauan Makanan Temak Rumput Gajah Pennisetum Pupureum % Dcpartemen Penanian. BIP
- Mataram NTB 3 – 5
BIP Padang.
1979/1980 . Rumput Gajah Hijauan Makanan Ternak Buletin Informasi
Penanian, Depatemen Penanian . BIP
Padang : 9 – 10
Ginsonta . 1983
Hijauan Makanan Ternak . Pennisetum Purpureum ( Rurnput Gajah )
Yogyakarta
: 52 - 53 .
Parrakkasi, 1999. Macam-Macam Rumput Potong. Trubus, Jakarta.
Soedomo, 1985. Evluation of Forages Qualit y and the laboratory IV.
Five grass species Philiphe
journal of veterina ry and Animal Science. Volume IV No.2.
Van S oest, P.J,1968. Compotition Maturiti and
Nutrtive Value f or Forages.
Vis
Williamson, 1993. Tabel
Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
http://tonysapi.multiply.com/journal/item/18,
Pengawetan Pakan Dengan Pembuatan Silase, diunduh tgl 2 juni 2014
Lampiran.1
Tahap Persiapan
a). Keadaan
Tanah : Cukup gembur namun
berbatu
b). Luas Lahan : 2,5 x 3 meter.
c). Persiapan
Lahan : 1). Melakukan
pembersihan lahan dari gulma
2). Melakukan pemupukan
(pupuk dasar)
d). Persiapan Bibit : Bibit diperoleh dari salah satu lahan di
kebun percobaan Exfarm.
e). Jarak Tanam : Jarak tanam 75x75 cm.
lampiran.2
Kegiatan
Mingguan Pengelolaan Rumput Brachiaria
Humudicola (BH)
MINGGU
|
KEGIATAN
|
1
|
Pembagian
lahan, Pembersihan lahan, Pengolahan tanah, Pembuatan lubag tanam, pemberian
pupuk kandang, Penanaman, Pemasangan papan nama, Penyiraman
|
2
|
Penyiraman,
Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
|
3
|
Penyiraman,
Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
|
4
|
Penyiraman,
Pembersihan weeds,pengukuran tinggi tanaman, menghitung jumlah anakan
|
5
|
Penyiraman,
Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
|
6
|
Penyiraman,
Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
|
7
|
Penyiraman,
Pembersihan weeds
|
8
|
Pemotongan
rumput, Penyiraman, Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman,mengukur tinggi
tananman, menghitung jumlah anakan, menimbang rumput.
|
9
|
Penyiraman,
Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
|
10
|
Penyiraman,
Pembersihan weeds, Pengecekan tanaman
|
Lampiran.3 Gambar
Gambar papan nama dan rumput gajah umur 1 minggu
Gambar menyiram
Gambar rumput umur 4 minggu
No comments:
Post a Comment