Friday, 8 January 2016

jenis ternak untuk usaha

A.  Pemilihan Jenis Usaha

1.  Sapi Potong
                
Kelebihan :
1.      Populer (tidak asing) bagi petani peternak, termasuk di daerah trans & kering
2.      Dapat dipelihara dari skala usaha kecil sampai besar
3.      Dapat memanfaatkan pakan kualitas rendah; seperti : rumput gajah, jerami, kulit (kakao, kopi, nanas), ampas tebu (bagas), bungkil (kapuk, kedelai, jarak); karena sapi mempunyai mikroba rumen yang sangat banyak
4.      Respon terhadap perbaikan pakan cukup tinggi (jika diberi pakan cukup baik, cepat menjadi gemuk).  Respon ini pada ternak: Babi > Sapi > kambing/domba
5.      Mudah beradaptasi dengan lingkungan; walau panas/dingin
6.      Konsumen sangat luas (tak ada batas)

Kekurangan :
1.      Sebagian besar dipelihara petani peternak; dengan manajemen tradisional, sehingga potensi yang sesungguhnya kurang optimal
2.      Relatif butuh modal dan lahan yang cukup besar bila diusahakan sebagai persh
3.      Pakan (hijauan) tergantung musim
4.      Pengadaan bibit dan bakalan terbatas (bibit : untuk perkembangbiakan = calon induk/pejantan; bakalan : untuk penggemukan).




2.  Kambing & Domba

Kelebihan :
1.      Akrab dengan petani peternak
2.      Modal relatif kecil
3.      Siklus reproduksi lebih singkat (beranak kembar; beranak 3x / 2 tahun)
4.      Pakan dapat dipenuhi dari sekitar kandang
5.      Mudah beradaptasi dengan lingkungan
6.      Peluang ekspor tinggi, terutama ke Timur Tengah, khususnya Saudi Arabia (menjelang musim haji; tiap tahun butuh sekitar dua juta.  Syarat  min. 20 kg; Indonesia sangat dipercaya karena penduduknya sebagian besar muslim).


Kelemahan :
1.      Manajemen sebagian besar secara tradisional
2.      Investor kurang tertarik (respon terhadap perbaikan pakan kurang baik dan segmen konsumen terbatas)
3.      Kurang dapat memanfaatkan limbah                                                             (mikroba rumen tidak segera merespon jika ada pakan baru).


3.  Babi

Kelebihan :
1.      Sangat produktif (litter size: 7-11 ekor, beranak 2x/tahun)
2.      Konversi pakan sangat efisien : 2,4 – 4,0 kg / kg BB
3.      Persentase karkas tinggi : 75 – 80 %
4.      Pengembalian modal cepat
5.      Biaya dan tenaga kerja relatif kecil
6.      Bibit mudah didapat

Kelemahan :
1.      Hambatan faktor religius (Islam : makan & pendapatan dari babi à haram)
2.      Segmen konsumen terbatas
3.      Kebutuhan air cukup banyak (tidak tahan panas)
4.      Adanya monopoli pemasaran


 B.  Pemilihan Lokasi

Pertimbangan :
1.      Faktor input : bibit, pakan, tenaga kerja
2.      Faktor output : penjualan produk

Lokasi :

1.      Faktor Teknis : suhu, curah hujan, kelembaban, arah angin; ini semua bisa teratasi bila ternak mudah beradaptasi
Lahan : harus cukup untuk kandang & perlengkapan, kebun/padang gembala
Ketersediaan air
Ketersediaan pakan
Ketersediaan bibit
Ketersediaan tenaga kerja
Lahan untuk kandang :
-                      lebih tinggi dari daerah sekitar
-                      tanah menyerap air / dekat sungai
-                      luas cukup à untuk perluasan



2.  Faktor Ekonomi
1.  Biaya input
2.  Transportasi
3.  Pemasaran

3.  Faktor Sosial
1.  Religius
2.  Adat
3.  Konflik Sosial
4.  Keamanan
5.  Tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah (perencanaan wilayah)

No comments:

Post a Comment